Ilustrasi Kreativitas Musik Tradisi |
Panduan FLS2N 2018 SMP
Festival Kreativitas Musik Tradisional
Musik adalah bahasa universal. Ia mampu menembus batas-batas geografis bahkan ideologi setiap orang. Dengan musik emosi manusia dapat digerakkan. Itulah mengapa musik begitu indah dinikmati kalangan manapun.Dari sekian ragam musik, musik tradisional merupakan musik yang lahir dari akar budaya bangsa Indonesia. Ia tercipta atas karakteristik wilayah (geografis) dan budaya suatu masyarakat. Tak heran dari Sabang sampai Merauke, ragam musik tradisional Indonesia tumbuh dan berkembang.
Menyediakan sarana untuk bermain musik bagi siswa, merupakan satu diantara upaya untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan jenis kesenian tradisi, khususnya seni musik tradisi.
Bermain musik juga merupakan sarana mengasah kepekaan rasa, memperhalus budi pekerti, mengajarkan perilaku santun, disiplin, yang lambat laun sifat-sifat tersebut akan tertanam dalam jiwa anak, dan diharapkan pada saatnya kelak anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki budi pekerti dan karakter yang luhur.
Tujuan
- Menyediakan wahana dan sarana bagi siswa agar dapat mengapresiasi musik daerah sendiri dan musik daerah lain sehingga tercipta rasa saling menghargai dan rasa bangga memiliki keragaman musik tradisi Indonesia;
- Membentuk sifat dan kepribadian siswa agar memiliki karakter luhur.
Tema
Memahami akan “PESONA MERDU TEMBANG NEGERIKU” diharapkan mampu “Mendulang Kreativitas, Memupuk Pekerti, hingga tercipta Karakter Luhur Anak Indonesia”.
Berdasarkan tema besar itu, maka karya-karya pada Festival Kreativitas Musik Tradisional bertemakan “CINTA TANAH AIR”.
Materi Festival
Materi festival adalah garapan, kemasan, dan atau kreativitas “baru” musik tradisional dengan mengusung lagu-lagu khas daerah setempat (kearifan lokal), yang belum pernah dipublikasikan ke khalayak.
Konsep garapan merupakan penjabaran dari makna filosofi lagu daerah, yang digarap melalui pengembangan-pengembangan Ritme, Tempo, Melodi, Irama, dan dinamika, yang disajikan dalam bentuk: (1) Vokalia, yaitu sajian yang fokus estetikanya terletak pada unsur vokal) atau (2) Instrumentalia, yaitu sajian yang fokus estetikanya terletak pada unsur instrumen), atau (3) Vokal Instrumental yaitu sajian, yaitu fokus estetikanya terletak pada gabungan antara unsur Vokal dan Instrumen.
Ketentuan Lomba
- Jumlah peserta setiap grup/kontingen maksimal 5 (lima) orang;
- Setiap grup/kontingen boleh terdiri dari putra saja, putri saja, atau campuran putra dan putri;
- Instrumen musik yang digunakan adalah instrumen musik tradisi daerah setempat, bukan instrumen musik daerah lain atau instrumen musik Negara lain, kecuali telah menjadi bagian dari konsep estetika musikal daerah masing-masing;
- Instrumen musik yang digunakan adalah instrumen musik akustik (non elektrik);
- Penata musik diperbolehkan orang dewasa;
- Waktu penyajian maksimal 12 menit (tidak termasuk persiapan);
- Kostum/busana yang dikenakan peserta/pemusik adalah pakaian daerah masing-masing;
- Peserta membawa alat musik sendiri (panitia tidak menyediakan alat musik).
- Setiap peserta wajib menyerahkan Pengantar Sajian, sedikitnya meliputi: Konsep Garap, Daftar Instrumen yang digunakan, dan Daftar Pendukung, sebagai bahan rujukan Dewan Juri.
Tim Pengamat (Dewan Juri)
Tim Pengamat/Dewan Juri terdiri dari para pakar/ahli dalam bidang musik tradisi yang memiliki kapasitas, kredibilitas, dan kapabilitas dalam bidangnya.Dalam memberikan penilaian Pengamat berlaku objektif (tidak memihak) dan semata-mata hanya berdasar pengamatan pada waktu penyajian.
Aspek Penilaian
ASPEK
|
KRITERIA UNJUK KERJA
|
BOBOT
|
Originalitas
|
|
30
|
Kreativitas/ Garapan
|
|
50
|
Penampilan
|
|
20
|
Penghargaan
- Predikat penghargaan festival akan diberikan kepada grup/ kontingen yang dipilih Tim Juri berdasarkan kreteria penilaian, yaitu: 10 (sepuluh) grup penyaji terbaik tanpa peringkat;
- Para peraih predikat penyaji terbaik akan mendapat penghargaan dari panitia.
Terima kasih dan semoga sukses.
Sumber :
Petunjuk Pelaksanaan FLS2N Tahun 2018 SMP